"The destination is great but the journey that changed us."

Langkah pertama Roy Dwi Saputra di Nu Skin berawal dengan dilatari keinginan untuk meraih kesuksesan dalam berbisnis jangka panjang, serta fleksibilitas waktu, sejak saat itu berbagai proses pembentukan dan pendewasaan diri mewarnai perjalanannya. Seiring waktu Roy mulai menemukan misi lain yaitu membagikan sisi-sisi kebaikan Nu Skin kepada orang lain. 

 

Roy Dwi Saputra dilahirkan dan dibesarkan di Kediri, sebuah kota kecil di Jawa timur. Jika Roy datang dari keluarga pebisnis yang mendidiknya dengan keras dan sangat disiplin dengan uang, maka Amelia berasal dari keluarga pekerja yang harmonis dan mapan. Sebagai sarjana Akuntansi, Amelia bekerja sebagai staf di bidang audit dan keuangan. 

 

Sejak kecil, passion berbisnis telah tumbuh pada diri Roy dan tekadnya membangun bisnis semakin kuat setelah ia lulus sebagai sarjana komputer. Namun bisnis di berbagai bidang yang dilakoninya ternyata menemukan kegagalan dalam waktu cukup singkat. 

 

Roy berkesempatan mengenal Nu Skin melalui seorang leader-nya, Ronny Soeprajogi, yang setelah mendapat penjelasan, meski tidak yakin dan tidak tahu bagaimana menjalankannya, Roy mengambil kesempatan itu.  Iapun akhirnya bergabung dengan Nu Skin, dengan harapan mendapatkan penghasilan tambahan. Hanya itu yang diinginkan Roy dari bisnis Nu Skin saat itu.

 

 

Semua berubah ketika ia menghadiri sebuah acara yang dibawakan seorang Team Elite dari Thailand. Apa yang bisa dihasilkan dari bisnis Nu Skin membuatnya mulai tertarik mempelajari lebih dalam dan mengubah fokus hidupnya. Roy memutuskan untuk menjalankan Nu Skin dengan serius. Bukan perjalanan yang mudah bagi seorang anak muda berusia 26 tahun tanpa latar belakang di bidang nutrisi, kecantikan ataupun bidang pemasaran jaringan; ia menghadapi banyak sekali tantangan seperti skeptisme teman-teman, tidak ada relasi, modal yang sangat-sangat terbatas, juga pikiran-pikiran terkait pengalaman kegagalan di masa lalu. 

 

Roy terus belajar, dan setelah dua tahun membangun bisnis sendiri, akhirnya ia dan Amelia memutuskan untuk membangun bisnis bersama-sama dan memasuki jenjang pernikahan. Di sinilah segala sesuatunya dimulai; sebuah proses kehidupan yang sangat panjang yang mengubah hidup dan kedewasaan berpikir keduanya.

 

Penolakan dan respon negatif yang datang diterima keduanya sebagai bagian dari profesi mereka. Ibarat koin dua sisi, ada peluang bisnis di sisi satunya dan penolakan di sisi lain. Saat-saat sulit yang terjadi lebih ke arah proses kedewasaan Roy dan Amel, bagaimana saling menerima perbedaan, mengatur waktu dan perasaan ketika menjalani perjalanan ini dan berhubungan dengan banyak orang. Butuh proses yang tidak main-main, tapi akhirnya membuat pasangan muda ini bersyukur karena menemukan banyak cara untuk membentuk diri lebih baik.

 

Momentum bertumbuhnya bisnis Nu Skin Roy dan Amel terjadi ketika keduanya memahami bahwa bisnis ini tidak akan pernah kemana-mana sampai mereka bisa membangun tim dan orang banyak, terlepas dari seberapapun sulit dan kompleksnya, dan itu sepadan dengan hasil yang didapat.

 

Untuk bisa terus menjaga semangat dan positive thinking ketika menghadapi kendala yang muncul, Roy dan Amelia memilih untuk fokus pada goal jangka panjang mereka dan selalu mengingat alasan keduanya melakukan bisnis ini.  Pencapaian sebagai Team Elite untuk tahun ketiga menjadi sebuah sinyal bahwa mereka harus melakukan lebih baik lagi, namun juga menjadi bukti bahwa pencapaian ini mampu diraih. Kuncinya adalah bagaimana menduplikasikan prinsip dan langkah-langkah yang sudah dijalani.

 

Roy dan Amelia menargetkan untuk selanjutnya mencetak lebih banyak Executive Brand Partner, Executive Brand Director, dan Team Elite di organisasi mereka dan mewujudkan  mimpi terbesar mereka, yaitu membangun satu juta wirausahawan mandiri melalui bisnis Nu Skin. 

NSID_COE_Lifestyle25
NSID_COE_Lifestyle26